Kamis, 01 September 2016

Konfigurasi Routing Statik Menggunakan 2 Router Debian

Kali ini kita akan membangun jaringan routing statik menggunakan dua buah router debian pada pada virtualbox. Tujuan routing statik di sini adalah untuk menghubungkan network-network yang berbeda yang melewati dua atau lebih router, dengan memasukkan secara manual (static) network-network yang akan dijangkau pada setiap router. Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang konfigurasi jaringan routing statik ini pada Debian, terlebih dahulu di sini dijelaskan sedikit tentang routing statik.
.

Pengertian

Routing statik adalah sebuah teknik routing yang dilakukan dengan memasukkan entry route kedalam tabel routing secara manual oleh administrator jaringan. Tabel routing itu sendiri adalah sebuah tabel yang berisi informasi mengenai network-network yang dapat dituju oleh sebuah router. Jadi jika suatu network tidak ada dalam tabel routing, maka network tersebut tidak dapat dituju (dihubungi) oleh router.

Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu masalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya ratusan dalam jaringan yang besar. Dalam jaringan yang besar, penggunaan routing static tentu tidaklah praktis, sebaiknya menggunakan routing dinamis.
Namun dalam praktik kali ini, saya akan menyampaikan cara membuat jaringan routing statik pada router debian menggunakan virtualbox. Mengapa menggunakan Virtualbox? Tentu saja untuk lebih praktisnya saja karena lebih mudah dalam mengimplemantasikan jaringan tanpa harus berkutat dengan kabel-kabel jaringan. Di samping itu, lebih mudah dalam meng-screenshoot tampilan layar untuk bahan dalam pembuatan tutorial ini.
Tentu saja jika anda ingin mempraktikkan jaringan ini secara langsung tanpa menggunakan virtualbox, konsep dan konfigurasi di routernya sama saja. Perbedaannya di sini hanya pada letak konfigurasi pada adapter masing-masing virtual machine (OS guest) di virtualbox.
.

Topologi

Untuk lebih menyederhanakan dalam penjelasan konfigurasi jaringan ini, terlebih dahulu saya akan tampilkan topologi jaringan yang akan kita buat, yaitu seperti berikut:
.
Dalam praktik kali ini, saya menggunakan spesifikasi OS pada virtual adalah sebagai berikut:
Router1 = Guest OS Debian ver. 7.6.0, dibuat dengan nama: Debian KK16
Router2 = Guest OS Debian ver. 7.6.0, dibuat dengan nama: Debian KK17
PC-1 = Guest OS Windows 7, dibuat dengan nama: Windows 7
PC-2 = Guest OS Windows 7, dibuat dengan nama: Windows Seven
.

Konfigurasi Adapter Virtual Machine (OS Guest)

  1. Konfigurasi adapter 1 pada router 1 di virtual box dapat dilihat pada gambar berikut: 
    .
  2. Sedangkan konfigurasi adapter 2 pada router1 di virtual box dapat dilihat pada gambar berikut: 
    Sebuah router memiliki dua buah ethernet, yang berfungsi sebagai interface penghubung dua jaringan yang berbeda. Demikian halnya pada router 1 ini, karena memiliki dua ethernet, maka penghubungnya pada virtualbox yang digunakan adalah adapter, sehingga router 1 harus memiliki 2 adapter.
    Konfigurasi adapter yang digunakan adalah jaringan internal (intnet), baik untuk adapter 1 maupun adapter 2. Namun yang perlu kita tambahkan adalah mengganti nama pada kolom Nama. Pada adapter 1 beri dengan nama router, dan pada adapter 2 beri dengan nama PC1. Pemberian nama adapter ini bebas anda lakukan dengan apa saja, hanya saja untuk jaringan yang sama harus menggunakan nama adapter yang sama. Hal ini juga berlaku pada pemberian nama adapter pada router 2, PC-1, dan PC-2.
    .
  3. Konfigurasi adapter 1 pada router 2 di virtual box seperti gambar berikut:
    .
  4. Sedangkan konfigurasi adapter 2 pada router 2 di virtual box seperti gambar berikut: 
    .
  5. Konfigurasi adapter 1 pada PC-1 di virtual box dapat dilihat pada gambar berikut: 
    .
  6. Konfigurasi adapter 1 pada PC-2 di virtual box dapat dilihat pada gambar berikut: 
    .

Konfigurasi Router Debian

Konfigurasi routing statik pada router Debian, baik pada router real maupun pada virtual machine sama saja. Langkah-langkah konfigurasi routing statik untuk 2 router Debian seperti pada topologi di atas adalah sebagai berikut:
  1. Konfigurasi ip address pada Router 1
    Untuk konfigurasi ip address, buka file interfaces, dengan mengetikkan perintah berikut:
    root@router1:# nano /etc/network/interfaces
    Lalu isi script seperti berikut ini: 
    Selanjutnya simpan dan keluar dari file interfaces dengan tombol Ctrl + x pada keyboard, lalu Enter.
    .
  2. Selanjutnya aktifkan konfigurasi ip address router 1 dengan perintah:
    root@router1:# /etc/init.d/networking restart
    Pastikan tidak ada pesan failed. 
    .
  3. Cek hasil konfigurasi ip address eth0 dan eth1 di router 1 dengan perintah:
    root@router1:# ifconfig eth0
    root@router1:# ifconfig eth1
    Pastikan bahwa semua ip address yang telah dimasukkan pada interface router 1 telah aktif. 
    .
  4. Konfigurasi ip address pada Router 2
    Langkah konfigurasi ip address pada router 2 sama dengan cara konfigurasi pada router 1, yaitu dengan mengetikkan perintah berikut:
    root@router2:# nano /etc/network/interfaces
    Lalu isi script seperti berikut ini: 
    Simpan dan keluar dari file interfaces dengan tombol Ctrl + x pada keyboard, lalu Enter.

    .
  5. Selanjutnya aktifkan konfigurasi ip address router 2 dengan perintah:
    root@router2:# /etc/init.d/networking restart
    Pastikan tidak ada pesan failed. 
    .
  6. Cek hasil konfigurasi ip address eth0 dan eth1 di router 2 dengan perintah:
    root@router2:# ifconfig eth0
    root@router2:# ifconfig eth1

    Pastikan bahwa semua ip address yang telah dimasukkan pada interface router 1 telah aktif. 
    .
  7. Langkah selanjutnya mengaktifkan fungsi routing pada router 1, dengan perintah:
    root@router1:# nano /etc/sysctl.conf
    Lalu hilangkan tanda pagar (#) pada script yang ditandai sehingga seperti gambar berikut: 
    Simpan dan keluar dari file interfaces dengan tombol Ctrl + x pada keyboard, lalu Enter.
    .
  8. Lakukan hal yang sama pada router 2 untuk mengaktifkan fungsi routing, dengan perintah:
    root@router2:# nano /etc/sysctl.conf
    Lalu hilangkan tanda pagar (#) pada script yang ditandai sehingga seperti gambar berikut: 
    Simpan dan keluar dari file interfaces dengan tombol Ctrl + x pada keyboard, lalu Enter.
    .
  9. Sampai di sini kita sudah selesai mengkonfigurasi router 1 dan router 2. Namun router 1 belum dapat menjangkau jaringan di PC-2 (192.168.20/24), demikian sebaliknya, router 2 juga belum dapat menjangkau jaringan di PC-1 (192.168.1.0/24). Artinya, PC-1 dan PC-2 belum dapat saling berkomunikasi.
    .
  10. Untuk membuktikannya, mari kita cek isi tabel routing pada masing-masing router. Untuk mengecek tabel routing pada router 1 dan router 2, gunakan perintah:
    root@router1:# route 
    .
    root@router2:# route 
    .
    Dari kedua gambar di atas, tampak bahwa pada tabel routing router 1 belum ada network 192.168.2.0/24. Hal yang sama juga terjadi pada tabel routing router 2, juga belum ada network 192.168.1.0/24. Akibatnya, network di PC-1 dan network di PC-2 tidak dapat saling berkomunikasi.
    .
  11. Agar PC-1 dan PC-2 dapat saling berkomunikasi, maka harus kita masukkan network yang ingin dijangkau pada router yang ingin menjangkau. Untuk memasukkan network PC-2 (192.168.2.0/24) pada tabel routing router1 adalah dengan menambahkan perintah routing statik pada file interface di router 1, yaitu sebagai berikut:
    root@router1:# nano /etc/network/intefaces 
    Di bawah script konfigurasi ip address eth1, masukkan network, netmask, dan gateway yang akan dijangkau pada tabel routing di router 1. Selanjutnya simpan dan keluar dari file interfaces dengan tombol Ctrl + x pada keyboard, lalu Enter.
    .
  12. Lalu aktifkan konfigurasi file interface router 1 dengan perintah:
    root@router1:# /etc/init.d/networking restart
    Pastikan tidak ada pesan failed.
    .
  13. Kemudian masukkan network PC-1 (192.168.1.0/24) pada tabel routing router 2 dengan menambahkan perintah routing statik pada file interface di router 2, dengan perintah:
    root@router2:# nano /etc/network/intefaces 
    Di bawah script konfigurasi ip address eth1, masukkan network, netmask, dan gateway yang akan dijangkau pada tabel routing di router 2. Selanjutnya simpan dan keluar dari file interfaces dengan tombol Ctrl + x pada keyboard, lalu Enter.
    .
  14. Kemudian aktifkan konfigurasi file interface router 1 dengan perintah:
    root@router2:# /etc/init.d/networking restart
    Pastikan tidak ada pesan failed.
    .
  15. Sekarang kita periksa kembali tabel routing pada router 1 dan router 2.
    root@router1:# route 
    .
    root@router2:# route  
    Dari tampilan kedua gambar tabel routing router 1 dan router 2 di atas, masing-masing sudah memiliki ip network pada jaringan yang akan dijangkau. Pada tabel routing router 1 sudah ada network 192.168.2.0/24, demikian juga pada tabel routing router 2 juga sudah ada network 192.168.1.0/24.
    .
  16. Selanjutnya, kita setting ip address untuk PC-1 yang terhubung ke router 1, dengan konfigurasi seperti berikut: 
    .
  17. Kita juga setting ip address untuk PC-2 yang terhubung ke router 2, dengan konfigurasi seperti berikut: 
    .
  18. Sebelum kita uji koneksi antar host, sebaiknya kita non aktifkan dahulu settingan firewall pada PC-1 dan PC-2. Cara menontaktifkan firewall, dapat dilihat alur pada gambar berikut: 
    .
  19. Sekarang kita uji koneksi dari PC-1 ke PC-2, atau sebaliknya, dari PC-2 ke PC-1 dengan perintah “ping”.
    Hasil ping dari PC-1 ke PC-2 
    .
    Hasil ping dari PC-2 ke PC-1 
    Berdasarkan hasil pengujian koneksi dengan perintah ping pada gambar di atas, maka terdapat koneksi dari PC-1 ke PC-2 atau sebaliknya.
    .
  20. Selanjutnya kita uji routing dari PC-1 ke PC-2 atau sebaliknya dari PC-2 ke PC-1, dengan perintah “tracert”.
    Hasil tracert dari PC-1 ke PC-2 
    .
    Hasil tracert dari PC-2 ke PC-1 
    .
    Berdasarkan hasil pengujian routing antar PC dengan perintah tracert pada gambar di atas, maka tampak ip routing yang dilalui untuk mencapai host yang dituju.
    .
    Dengan demikian, maka jaringan routing statik pada router Debian telah berhasil kita konfigurasi. Bagaimana, cukup sederhana bukan? Selanjutnya, silahkan bereksperimen dengan menggunakan tiga buah router. Semoga berhasil.
    .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar